Monday, December 12, 2011

Why Do I have to invest??

Awal bekerja beberapa tahun yang lalu, saya tidak terpikir bagaimana nanti pensiun saya. Di masa tua apakah saya tetap harus bekerja menghidupi pengeluaran sehari-hari atau bagaimana sama sekali tidak terpikirkan.

Sampai ketika saya mendapat pengertian mengenai pentingnya dana pensiun baru saya berpikir untuk menginvestasikan sebagian gaji saya untuk dana pensiun. Sebenarnya perusahaan tempat saya bekerja adalah perusahaan yang baik, memiliki dana pensiun untuk karyawannya. Kurang lebih teknisnya sama dengan di perusahaan lain. Gaji saya dipotong sekian persen ditambah dengan kontribusi perusahaan sekian persen terus dikelola oleh pihak lain atau biasanya disebut Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Akhir tahun ketika saya melihat laporan hasil investasinya, saya baru menyadari bahwa dana itu tidak akan berkembang maksimal, karena ternyata hanya diinvestasikan di Reksadana Pasar Uang, produk investasi yang rata-rata returnnya hanya sekitar 1-2% lebih tinggi dari bunga deposito. Kalau bunga deposito sekarang 6%, berarti rata-rata return yang dana pensiun saya bisa dapat hanya sekitar 7%-an per tahun. Padahal inflasi saja rata-rata 10% per tahun. Artinya dana pensiun saya dari perusahaan pasti tidak cukup untuk menghidupi masa pensiun saya nanti.

Saya teringat orang tua saya jadinya. Di masa pensiunnya dia hanya mendapat dana pensiun yang tidak terlalu besar. Padahal saya masih memiliki adik yang masih sekolah dan juga tetap harus melanjutkan sekolahnya sampai dengan perguruan tinggi. Akhirnya, di umur dimana seharusnya orang tua bisa menikmati hari tuanya, dia harus tetap bekerja.

(ini foto bokap sekitar 5thn yang lalu, sekarang rambutnya sudah lebih banyak ubannya. He's 57 years old now, and still working)



Ini menjadi pelajaran yang sangat berarti buat saya, bahwa merencanakan keuangan di masa muda untuk masa tua itu sangat berarti sekali. Dulu mungkin tidak banyak pilihan produk investasi. Mungkin pilihannya hanya sekitar beli tanah, rumah, kebun, atau perhiasan. Tapi bersyukur sekali di masa sekarang banyak pilihan produk investasi. Untuk jangka waktu panjang atau > 10 tahun, dimana kita hanya bisa menginvestasikan dana secara rutin perbulan maka produk reksadana sahamlah yang paling cocok.
Perhitungannya kurang lebih menjadi seperti ini:

Kalau umur kita sekarang 28 tahun, terus ingin pensiun di umur 55 tahun, dengan biaya hidup perbulan sekarang adalah 5jt, maka dana yang kita butuhkan nantinya selama pensiun +/- 25M.
Melihat angkanya sepertinya susah mendapatkannya ya. Itu kenapa kita harus menginvestkan dana kita, bukan menabung. Dengan reksadana saham, karena tujuannya jangka panjang kita bisa mengharapkan return sebesar 25% per tahun. Jadi cukup dengan 1jt/bulan mulai dari sekarang kita menginvestasikan dana kita di reksadana saham, dana pensiun tersebut bisa kita dapatkan.
See, now it is much easier to invest kan? Let’s do it right now J

xoxo

No comments:

Post a Comment