Awal bekerja beberapa tahun yang
lalu, saya tidak terpikir bagaimana nanti pensiun saya. Di masa tua apakah saya
tetap harus bekerja menghidupi pengeluaran sehari-hari atau bagaimana sama
sekali tidak terpikirkan.
Sampai ketika saya mendapat
pengertian mengenai pentingnya dana pensiun baru saya berpikir untuk
menginvestasikan sebagian gaji saya untuk dana pensiun. Sebenarnya perusahaan
tempat saya bekerja adalah perusahaan yang baik, memiliki dana pensiun untuk
karyawannya. Kurang lebih teknisnya sama dengan di perusahaan lain. Gaji saya
dipotong sekian persen ditambah dengan kontribusi perusahaan sekian persen
terus dikelola oleh pihak lain atau biasanya disebut Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK). Akhir tahun ketika saya melihat laporan hasil investasinya,
saya baru menyadari bahwa dana itu tidak akan berkembang maksimal, karena
ternyata hanya diinvestasikan di Reksadana Pasar Uang, produk investasi yang
rata-rata returnnya hanya sekitar 1-2% lebih tinggi dari bunga deposito. Kalau
bunga deposito sekarang 6%, berarti rata-rata return yang dana pensiun saya
bisa dapat hanya sekitar 7%-an per tahun. Padahal inflasi saja rata-rata 10%
per tahun. Artinya dana pensiun saya dari perusahaan pasti tidak cukup untuk
menghidupi masa pensiun saya nanti.
Saya teringat orang tua saya
jadinya. Di masa pensiunnya dia hanya mendapat dana pensiun yang tidak terlalu
besar. Padahal saya masih memiliki adik yang masih sekolah dan juga tetap harus
melanjutkan sekolahnya sampai dengan perguruan tinggi. Akhirnya, di umur dimana
seharusnya orang tua bisa menikmati hari tuanya, dia harus tetap bekerja.
(ini foto bokap sekitar 5thn yang lalu, sekarang rambutnya sudah lebih banyak ubannya. He's 57 years old now, and still working)
Ini menjadi pelajaran yang sangat berarti buat saya, bahwa merencanakan keuangan di masa muda untuk masa tua itu sangat berarti sekali. Dulu mungkin tidak banyak pilihan produk investasi. Mungkin pilihannya hanya sekitar beli tanah, rumah, kebun, atau perhiasan. Tapi bersyukur sekali di masa sekarang banyak pilihan produk investasi. Untuk jangka waktu panjang atau > 10 tahun, dimana kita hanya bisa menginvestasikan dana secara rutin perbulan maka produk reksadana sahamlah yang paling cocok.
Ini menjadi pelajaran yang sangat berarti buat saya, bahwa merencanakan keuangan di masa muda untuk masa tua itu sangat berarti sekali. Dulu mungkin tidak banyak pilihan produk investasi. Mungkin pilihannya hanya sekitar beli tanah, rumah, kebun, atau perhiasan. Tapi bersyukur sekali di masa sekarang banyak pilihan produk investasi. Untuk jangka waktu panjang atau > 10 tahun, dimana kita hanya bisa menginvestasikan dana secara rutin perbulan maka produk reksadana sahamlah yang paling cocok.
Perhitungannya kurang lebih
menjadi seperti ini:
Kalau umur kita sekarang 28
tahun, terus ingin pensiun di umur 55 tahun, dengan biaya hidup perbulan
sekarang adalah 5jt, maka dana yang kita butuhkan nantinya selama pensiun +/- 25M.
Melihat angkanya sepertinya susah
mendapatkannya ya. Itu kenapa kita harus menginvestkan dana kita, bukan
menabung. Dengan reksadana saham, karena tujuannya jangka panjang kita bisa
mengharapkan return sebesar 25% per tahun. Jadi cukup dengan 1jt/bulan mulai
dari sekarang kita menginvestasikan dana kita di reksadana saham, dana pensiun
tersebut bisa kita dapatkan.
See, now it is much easier to
invest kan? Let’s do it right now J
xoxo
No comments:
Post a Comment